Apa yang Harus Dilakukan Saat Kemajuan Anda Terhenti

Baca 3 menit
Apa yang Harus Dilakukan Saat Kemajuan Anda Terhenti

Tembok yang Tidak Anda Duga

Anda sedang bersemangat. Konsep-konsepnya terasa mudah, keterampilan meningkat, dan Anda merasa tak terhentikan. Kemudian, tiba-tiba, Anda menabrak tembok. Materi terasa membosankan, latihan adalah tugas yang membosankan, dan Anda tidak lagi melihat kemajuan pesat seperti dulu. Inilah yang disebut "plateau pembelajaran," dan ini adalah bagian yang sangat normal dari setiap perjalanan pembelajaran. Ini setara dengan writer's block bagi siapa pun yang mencoba memperoleh keterampilan baru.

Kuncinya adalah untuk tidak berkecil hati dan berhenti. Kuncinya adalah untuk mengenalinya apa adanya—fase sementara—dan menerapkan strategi yang tepat untuk melewatinya.

Mengapa Ini Terjadi?

Beberapa faktor berkontribusi pada plateau pembelajaran:

  • Kehilangan Hal Baru: Kegembiraan awal dalam mempelajari sesuatu yang baru telah memudar.
  • Kelebihan Beban Kognitif: Otak Anda bekerja keras untuk mengkonsolidasikan apa yang telah dipelajari, sehingga menyisakan lebih sedikit kapasitas untuk informasi baru.
  • Kompleksitas Tersembunyi: Anda telah menguasai dasar-dasarnya, tetapi konsep menengah dan lanjutan membutuhkan pemahaman yang lebih dalam dan lebih bernuansa.
  • Latihan yang Tidak Efektif: Anda mungkin berlatih hal yang sama berulang-ulang tanpa menantang diri sendiri dengan cara baru.

Strategi untuk Menerobos

Alih-alih membenturkan kepala Anda ke tembok, cobalah pendekatan yang berbeda.

1. Ambil Istirahat Strategis

Terkadang, cara terbaik untuk bergerak maju adalah dengan mundur selangkah. Beri otak Anda istirahat selama beberapa hari. Ini bukan berhenti; ini memungkinkan pikiran bawah sadar Anda untuk memproses dan mengkonsolidasikan informasi. Ketika Anda kembali, Anda akan sering menemukan bahwa Anda memiliki perspektif baru.

2. Ubah Metode Anda

Jika Anda telah belajar dari buku, cobalah kursus video. Jika Anda telah melakukan latihan solo, cari mitra belajar atau mentor. Metode input baru dapat mengaktifkan kembali keterlibatan Anda dan membantu Anda melihat materi dalam sudut pandang baru.

3. Isolasi dan Kuasai Keterampilan Mikro

Alih-alih mencoba untuk "menjadi lebih baik" dalam seluruh topik, pecah menjadi sub-keterampilan sekecil mungkin. Fokuslah untuk menguasai hanya satu komponen kecil. Misalnya, jika Anda mempelajari bahasa pemrograman baru, jangan hanya "berlatih coding." Sebaliknya, habiskan sesi yang berfokus hanya pada menulis loop for dengan cara yang berbeda. Kemenangan-kemenangan kecil ini membangun momentum.

4. Ajarkan Apa yang Anda Ketahui

Salah satu cara paling ampuh untuk memperdalam pemahaman Anda adalah dengan menjelaskan suatu konsep kepada orang lain. Ini memaksa Anda untuk mengatur pikiran Anda dan mengidentifikasi kesenjangan dalam pengetahuan Anda. Tulis posting blog, buat video pendek, atau jelaskan saja kepada seorang teman.

Plateau pembelajaran bukanlah tanda kegagalan. Ini adalah tanda bahwa Anda telah berkembang cukup jauh untuk membutuhkan strategi baru. Rangkullah ini sebagai tantangan, campuradukkan pendekatan Anda, dan Anda akan mendapati diri Anda mendaki lagi dalam waktu singkat.